اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا
“Sesungguhnya para pemboros adalah menjadi teman para setan” (QS. Al-Isra’ : 27)
Sekarang jamannya penyakit konsumeris (budaya konsumtif).
Layanan publik yang saling berlomba menayangkan iklan dengan model barang terkini dan trend sangat membelalakkan mata. Dengan adanya supermarket, hypermarket, mall, supermall berapa pun uang akan habis jika tidak mengenal nafsu belanjanya. Nafsu memang selalu mengantarkan pemiliknya kepada lembah kehancuran. Kenalilah nafsu dan jangan terlalu diperturutkan, karena ia memang tidak punya rasa puas, membeli barang apa saja hanya sekedar keinginan semata dan bukan berdasarkan kepada kebutuhan adalah hal yang perlu dihindari. Uang berapa pun akan hanyut dan hanya akan memperkaya para penjual, yang seandainya barang itu tidak dibeli pun tidak apa-apa karena tidak begitu dibutuhkan.
Di sinilah para muslim akan dilatih sifat kezuhudannya, jangan terlalu mendunia yang ketika anda semakin menggarapnya maka keinginan yang lain pun akan semakin menuntut untuk dipenuhi. Ambillah duniamu yang anda butuhkan dan jauhilah keinginanmu terhadap dunia yang membuatmu jadi lepas kontrol.
Tidak pelak lagi jika hanya sekedar komunikasi, Pesawat HP sebenarnya sudah cukup hanya dengan HP lama yang selama ini dimiliki. Namun begitulah selalu ada inovasi dan penambahan fasilitas serta tampilan baru, iklan-iklan layanan selalu menggiurkan untuk mendapatkan produk terbaru, sehingga rasa-rasanya uang di kantong celana yang modalnya cuman cepean butut sangat memaksa untuk ngutang, kiri kanan gali lobang. Bagi yang punya uang pun hati-hati dalam menggunakan uang. Dan memang rasa-rasanya tidak trand kalau tidak ikut perkembangan teknologi, hehe itu kata nafsu loe...!!! HP yang sebenarnya hanya untuk komunikasi kini berubah jadi perhiasan, padahal yang kita butuhkan hanyalah komunikasi.
Perubahan jaman semakin menuntut keinginan, sebenarnya di sinilah ujian jika betul-betul ingin menguji kezuhudan dan kesufian hati kita terhadap gemerlapnya dunia. Pegang uang banyak adalah amanah untuk tidak berbelanja sembarangan tapi harus dipergunakan kepada yang haknya. Supermarket walau seluruh isinya kita menghabiskan uang untuk membelinya tapi tidak dibutuhkan dan hanya memenuhi keinginan semata, itulah orang yang dimaksud dari ayat di atas, yakni temannya setan.
Sumber : Catatan FB Nasrul Alimuddin