Budaya Indonesia makin tidak kenal sikap ramah tamah, bebas dengan hal-hal yang dapat mengotori ataupun mencemari kesejukan lingkungan.
Pengalaman seseorang dan itu tidak asing lagi dari lecutan keseharian kita, sering kali melihat orang di atas angkot (angkutan kota) menyemburkan asap rokoknya. Hal ini membuat penumpang yang lain merasa terganggu. Salah satu penumpang terkhusus cewek, adalah makhluk yang paling terusik dengan gangguan asap rokok, apalagi baunya bikin ngedap dan sesak lagi ngesap. 'Mas asap rokoknya mengganggu nih' salah seorang penumpang ngomel, 'Ini kendaraan umum neng!!! kalau mau enak pakai kendaraan pribadi neng!!!'
Kejadian yang serupa terjadi ketika kita masuk ke WC umum, oh oh betapa kotornya. Ditanyakan ke pegawainya 'kok WCnya kotor amat sih'. Mungkin para pembaca sudah bisa menebak apa jawaban pegawai itu 'Maklum WC umum pak'.
Beberapa hal yang dapat kita petik dari kejadian tersebut adalah 1) Bahwa dalam benak setiap orang yang namanya barang milik umum adalah kotor, 2) Pengguna barang milik publik tidak berhak menuntut kenyamanan. Sepertinya bangsa Indonesia memang miskin nasihat, dimana sebagian besar masyarakatnya tidak pernah atau sedikitpun memperoleh tauladan dari orang tua, lingkungan dan pimpinan negara tentang pentingnya kebersihan dan memelihara barang publik.
Inilah sistem kehidupan dari lingkungan kita saat ini, ketidaktahuan dan ketidakpedulian terhadap barang milik publik adalah salah satu ciri masyarakat yang kurang budaya dan tidak memiliki integritas yang baik. Jika dibiarkan tanpa ada tauladan dari pimpinan bangsa dan yang berpengaruh untuk diteladani, niskaya bangsa ini akan runtuh sedikit demi sedikit.
Sumber : Catatan FB Nasrul Alimuddin
Sumber : Catatan FB Nasrul Alimuddin