Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Showing posts with label PLANET. Show all posts
Showing posts with label PLANET. Show all posts

Di Titan Ditemukan Laut Setenang Kaca

Foto ini menunjukkan kilatan pertama sinar matahari yang dipantulkan oleh sebuah danau di Titan yang diambil oleh pesawat ruang angkasa NASA Cassini

"Jika Anda melihat laut ini, ia benar-benar tak bergerak. Sama halnya seperti permukaan kaca," kata Howard Zebker, peneliti dari Stanford University yang mengetuai penelitian.

Temuan yang dipublikasikan di jurnal Geophysical Research Letters itu juga mengindikasikan bahwa permukaan padat di sekitar laut itu juga kemungkinan terbuat dari material organik, bukan air yang membeku.

Dari pantauan radar milik pesawat ruang angkasa Cassini milik NASA, terungkap bahwa permukaan Ligeia Mare, laut terbesar kedua di Titan sangat mulus bagaikan kaca. Ini kemungkinan terjadi karena kurangnya hembusan angin di bulan milik Saturnus tersebut. 

"Jika permukaan air sangat rata, ia bagaikan kaca yang halus sempurna dan Anda akan melihat sinar matahari dengan terang. Tetapi jika permukaan laut bergelombang, sinar matahari akan terpantul ke banyak arah, dan sinar akan menjadi lebih redup," sebut Zebker

Dalam memantau, Cassini memancarkan gelombang radio ke permukaan Titan dan menganalisa gema yang dihasilkan. Kekuatan sinyal yang dipantulkan mengindikasikan seberapa besar gelombang terjadi di permukaan laut. 

Hasilnya, permukaan laut Ligeia Mare nyaris tak bergelombang. "Sensitivitas radar Cassini mencapai satu milimeter. Artinya, kalaupun ada gelombang di Ligeia Mare, ukuran gelombang tersebut lebih kecil dari satu milimeter, dan ini menandakan permukaan laut tersebut sangat mulus," sebut Zebker

Satu penjelasan yang paling memungkinkan atas tenangnya permukaan laut Ligeia Mare adalah tidak adanya angin yang berhembus di kawasan itu saat Cassini melakukan pemantauan.

Penjelasan lainnya adalah kemungkinan ada satu lapisan material tipis yang menekan pergerakan gelombang.  "Sebagai contoh, di bumi, jika Anda menungkan minyak di atas laut, Anda akan menahan banyak gelombang-gelombang kecil," sebut Zebker.


Share:

Gugus Bola Liller Adalah Gugus Bintang Yang Sangat Rawan Tabrakan

.
Gugus bola Liller 1, terletak 26.000 tahun cahaya dari Bumi, adalah gugus bintang yang sangat padat dan rawan tabrakan. Liller 1 ini biasanya terselubung oleh awan debu padat, tapi gambar inframerah-dekat yang diambil dari Gemini Observatory ini mengungkapkan tabrakan beruntun yang terlihat jelas da menakjubkan.

Gambar tajam yang ini mengungkapkan bahwa cluster ini seperti kota bintang yang diperkirakan mengandung massa total minimal 1,5 juta kali massa matahari, sangat mirip dengan gugus bola yang paling masif di galaksi kita: Omega Centauri dan Terzan 5.

Meskipun galaksi kita memiliki lebih dari 200 miliar bintang, ada begitu banyak kekosongan antar bintang sehingga sangat sedikit tempat di mana bintang-bintang akan saling bertabrakan, kata peneliti utama Douglas Geisler. Salah satu tempat yang memungkinkan akan terjadinya tabrakan antar bintang adalah daerah pusat gugus bola yang penuh sesak. Pengamatan kami menegaskan bahwa, di antara gugus bola, Liller 1 adalah salah satu lingkungan terbaik di galaksi kita untuk terjadinya tabrakan bintang.

Para ilmuwan telah mencitrakan cluster bintang, di mana cluster tersebut begitu padat sehingga kemungkinan terbentuknya lingkungan langka di mana bintang bisa saling bertabrakan.

Pengamatan cluster padat ini menggunakan sistem optik adaptif kuat dari teleskop Gemini Observatory di Chile.

Gugus bintang, yang dikenal sebagai Liller 1 ini adalah target yang sulit untuk dipelajari karena jaraknya sekitar 26 ribu tahun cahaya dari Bumi dan juga karena terletak dekat dengan pusat Bima Sakti (berjarak sekitar 3.200 tahun cahaya dari inti galaksi kita), di mana citranya di kaburkan oleh debu yang sangat tinggi.

Liller 1 adalah gugus bola yang mengorbit dalam halo besar di sekitar pusat atau inti galaksi kita dan banyak dari gugus bola yang terletak lebih dekat akan terlihat sangat spektakuler, bahkan di lihat menggunakan teleskop kecil atau teropong.

Tapi
Liller 1 ini bukan salah satu dari objek tersebut; gugus bintang ini sangat dikaburkan oleh materi dalam tonjolan pusat galaksi kita yang hampir sama sekali tak terlihat dalam cahaya visual, kata Sara Saracino.

Ini sedikit mirip meja biliar bintang; di mana kemungkinan tabrakan tergantung pada ukuran meja dan pada jumlah bola bilyar di atasnya, kata Francesco R. Ferraro dari University of Bologna (Italia), salah satu anggota tim yang menggunakan Gemini Observatory untuk membuat pengamatan ini .



Share:

Alien Memiliki Cara Menemukan Kita Jika Seandainya Ia Cerdas


"Jika alien cerdas ada di luar sana, mereka mungkin sudah tahu keberadaan kita." Ucapan Seorang Mantan Astronot John Grunsfeld "alien mungkin melihat manusia dari jauh lewat perubahan yang kita buat pada lingkungan bumi."

"Kami menempatkan jejek-jejak di atmosfer yang menjamin seseorang dengan teleskop besar yang berjarak 20 tahun cahaya bisa mendeteksi kita," kata Grunsfeld pada Astrobiology Science Conference di Chicago. "Alien dapat melacak manusia dari perubahan lingkungan berdasarkan kondisi atmosfer," ujar mantan astronot NASA
itu.

Ada banyak kemungkinan yang menunjukkan keberadaan alien. Grunsfeld mengatakan teknologi harus dimanfaatkan untuk membuktikan makhluk asing.   

Dengan demikian, alien bukan lagi hanya menjadi mitos belaka. "Ini hanyalah persoalan waktu, kapan kita membuktikan keberadaannya," kata Direktur Heliofisik NASA Jeffery Newmark di tempat yang sama.   

Menurut Newmark, alien bukan lagi digambarkan sebagai makhluk pendek berwarna hijau. Alien kini disamakan dengan mikroba yang ada di bumi.   

Pernyataan Grunsfeld dan Newmark dikaitkan dengan berbagai temuan air oleh NASA di tempat-tempat yang mengejutkan. Penelitian terbaru menunjukkan sebanyak 50 persen wilayah di bagian utara Mars pernah memiliki lautan dalam. Air diperkirakan sudah ada di Planet Merah itu sejak 1,2 miliar tahun. Peneliti menyimpulkan dibutuhkan waktu yang sangat panjang dan proses yang rumit untuk membentuk kehidupan.   

Temuan lain adalah keberadaan air yang mengandung garam di bulan milik Jupiter, Ganymede. Ada juga lautan yang ditemukan dalam posisi terjepit oleh dua sisi es. Penelitian tersebut dilakukan melalui teleskop Hubble. Bulan Jupiter yang lain, Europa, serta satelit Saturnus, Enceladus, diperkirakan memiliki laut kaya mineral yang membentang di bawah permukaan.   

"Penelitian kami sedang dalam kemajuan yang sangat pesat," tutur Direktur Planetarium NASA Jim Green. Dia pun mengatakan ambisinya menemukan kehidupan baru di tata surya. Tahun lalu, NASA memprediksi kehidupan baru akan ditemukan dalam 20 tahun mendatang. 

NASA merencanakan proyek ke Mars pada tahun 2020 untuk menganalisis tanda-tanda kehidupan. Sedangkan pada tahun 2030, astronot diharapkan sudah bisa mendarat di planet tersebut.


Share:

Masalahnya Merebak sampai ke Persoalan Manusia Pertama Yang Mendarat di Bulan

Astronot NASA di permukaan Bulan

Awal Persoalan

Soal alasan Markin mengungkit misi yang sudah lama terjadi beberapa dekade lalu, usut punya usut ternyata pejabat Rusia itu mengaku kesal dengan tingkah AS dalam kasus korupsi dan penangkapan sembilan pejabat FIFA pada awal Juni ini. Sebab, kasus korupsi elite FIFA itu kemudian melebar ke perdebatan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018.  

"Jaksa AS telah menyatakan diri arbriter tertinggi urusan sepakbola internasional," tulis dia.  

Tersinggung oleh langkah penegak hukum AS itu, Markin kemudian mengusulkan peneliti internasional untuk bisa menginvestigasi beberapa 'dosa masa lalu' AS, termasuk soal misi pendaratan pertama di bulan.


Masalahnya Merebak sampai ke Persoalan Manusia Pertama Yang Mendarat di Bulan

Kini, hubungan Rusia dan Amerika dalam bidang antariksa mendapat cobaan. Pasalnya, Rusia mendesak penyelidikan atas kebenaran misi antariksa Amerika serikat yang mendaratkan manusia pertama kali di bulan pada 1969 sampai 1972. 

Vladimir Markin, juru bicara Komite Investigasi pemerintah Rusia, mengatakan ia ingin penyelidikan setelah video dari tahun 1969 dan sepotong batu bulan, yang dibawa kembali ke bumi, hilang. Markin juga ingin menguji apakah misi pendaratan astronaut AS di bulan benar-benar terjadi atau hanya rekayasa saja.

Vladimir Markin, Seorang pejabat Rusia yang telah meragukan pendaratan manusia pertama di bulan dan menuntut penyelidikan tentang apa yang sebenarnya terjadi setelah rekaman asli NASA tentang peristiwa itu bisa hilang.

Dengan begitu, dia mendukung pencarian hilangnya rekaman asli dari pendaratan di bulan serta akan mencari keberadaan batuan bulan yang telah dibawa ke bumi selama beberapa misi. 

Perdebatan tentang pro kontra AS pernah mendaratkan misinya di bulan makin mengkhawatirkan bagi Badan Antariksa AS (NASA). 

"Kami tak menentang bahwa mereka tak terbang (ke bulan) dan hanya membuat film tentang itu. Tapi ini semua artefak ilmiah adalah bagian dari warisan kemanusiaan. Dan hilangnya artefak tanpa jejak adalah kerugian kita bersama. Sebuah penyelidikan akan mengungkapkan apa yang terjadi," tulis Markin dalam kolom koran lokal Izvestia yang dikutip Moskow Times.  

NASA mengakui karena upaya pemulihan rekaman itu, kualitas bagus rekaman yang didapatkan pada dokumen asli telah hilang.

Menurut Reuters, pada tahun 2009, NASA mengakui telah menghapus rekaman video asli pendaratan pertama kali di bulan dengan alasan untuk menghemat uang. Tapi NASA berdalih telah menyalin rekaman pendaratan dari sumber lain yaitu CBN News.  

Pada masa lalu, badan pemerintah AS itu juga telah menegaskan keunikan tanah dan batuan bulan.  

"Mereka itu (batuan dan tanah) berbeda dengan batuan bumi dalam banyak hal detail," ujar David McKay, Kepala Ilmuwan Eksplorasi dan Ilmu Planet Johnson Space Center NASA dalam situs NASA pada 2001.  Diketahui juga saat ini sebagian besar material dari pendaratan bulan telah disimpan di Johnson Space Center NASA.




Share:

Yang Menyebabkan Kita Tidak Merasakan Bumi Sedang Berputar






Kira-kira kenapa sampai kita tidak bisa merasakan bahwa bumi ini sedang berputar? Berikut jawabannya....

Kecepatan Bumi berotasi dan mengorbit tetap sama sehingga kita tidak merasa akselerasi atau deselerasi. Anda hanya bisa merasakan gerak jika kecepatan berubah.

Bumi bergerak sangat cepat. Bumi berputar (rotasi) dengan kecepatan sekitar 1.000 mil (1.600 kilometer) per jam dan mengorbit mengelilingi Matahari pada kecepatan sekitar 67.000 mil (107.000 kilometer) per jam. Kita tidak merasakan gerakan ini karena kecepatan tersebut bersifat konstan.

Misalnya, jika Anda berada di sebuah mobil yang bergerak dengan kecepatan konstan pada permukaan yang halus, Anda tidak akan merasa ada gerakan. Namun, ketika mobil berakselerasi atau ketika rem diinjak, Anda pasti bergerak.

 
Share:

Prakiraan Cuaca Di Exoplanets Oleh Para Astronom


Ilustrasi sebuah exoplanet dan perubahan cuaca siang-malam, di pagi hari terlihat masih berawan dan sore terlihat panas. Siklus ini terjadi pada sisi planet yang berbeda yang diterangi oleh bintangnya.

Sangat berbahagia kita, jika dapat mengetahui banyak ciptaan Tuhan yang begitu mengagumkan, salah satunya adalah planet-planet ciptaan-Nya. Bisa mengenali keadaan cuaca dari planet-planet luar yang bisa kita banding-bandingkan dengan planet bumi kita ini yang rasanya memang jauh dari kehidupan adalah sebuah kesyukuran juga sehingga Allah menjadikan bumi kita adalah satu-satunya yang bisa dihuni oleh manusia.

Para astronom kini memiliki ramalan cuaca untuk sebuah planet yang jauh melampaui tata surya kita. Melalui pengamatan sensitif dari teleskop ruang angkasa Kepler, para ilmuwan telah menemukan siklus cuaca harian di enam exoplanet.

Para ilmuwan menggunakan data yang dikumpulkan oleh teleskop luar angkasa NASA Kepler, diluncurkan ke orbit pada tahun 2009 dan dikirim pada misi untuk menemukan planet mirip Bumi di luar tata surya. Ilmuwan menggunakan teleskop ini untuk mencari bukti perubahan cuaca di exoplanet yang dikenal.

Jika melihat cuaca di exoplanet ini dan dibandingkan dengan Bumi, badai terdahsyat di Bumi hanya akan terlihat seperti angin sepoi-sepoi.

Sebagian besar exoplanets yang diamati sangat besar dan sangat panas - di antaranya memiliki suhu di atas 2.900 derajat Fahrenheit (yang berarti planet-planet tersebut menandakan tidak mendukung terjadinya kehidupan), dan sangat baik juga untuk mempelajari keadaan dari perubahan atmosfer planet-planet tersebut yang letaknya berdekatan dengan bintang induknya, menurut studi baru dari para peneliti di University of Toronto, York University di Toronto dan Queen’s University Belfast di Irlandia Utara.

"Kami menentukan cuaca di dunia alien ... dengan mengukur perubahan saat planet mengorbit bintang induknya dan mengidentifikasi siklus siang-malam," Lisa Esteves, penulis utama studi tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Teknik pengukuran sistem cuaca planet alien ini dapat digunakan untuk mempelajari atmosfer planet yang lebih kecil, seperti Bumi di masa depan, yang bisa membantu para astronom dalam menemukan kehidupan di luar bumi.

Para peneliti mengamati exoplanet dalam studi mereka yang semuanya terletak di dekat bintang induknya, dan mereka memutar berlawanan arah jarum jam. Rotasi mereka menyebabkan angin atmosfer untuk bergerak ke arah timur, yang menghasilkan awan sepanjang malam tapi terlihat jernih saat siang hari.

Para astronom telah menemukan sekitar 1.832 exoplanet yang sudah dikonfirmasi pada tanggal 30 April. Para ilmuwan percaya jika ada kehidupan lain di alam semesta, mereka akan ditemukan pada exoplanet yang memiliki atmosfer mirip dengan bumi, dengan uap air, karbon dioksida dan, yang paling penting, oksigen.
Share:

Ilmuwan Berencana Kirim Bakteri Di Mars Untuk Membuat Oksigen


NASA sedang menciptakan ekosistem yang mampu mendukung kehidupan untuk misi manusia di masa mendatang. Misi manusia di masa mendatang ke Planet Merah mungkin tidak perlu membawa tabung oksigen berat di belakangnya. Para ilmuwan berupaya untuk menghasilkan gas kehidupan di Mars itu sendiri.

"Ini adalah cara yang mungkin untuk mendukung misi manusia ke Mars, memproduksi oksigen tanpa harus mengirim tabung gas berat," kata Eugene Boland, kepala ilmuwan di Techshot. Sebagai bagian dari tujuan ini, didanai perusahaan Techshot Inc, para ilmuwan meneliti solusi yang akan menghasilkan oksigen di Mars yang tidak akan bergantung pada bumi bagi koloni Mars masa depan. "Mari kita kirim mikroba dan membiarkan mereka melakukannya untuk kita," tambahnya. Eksperimen Techshot ini dilakukan di "ruang Mars" yang mensimulasikan tekanan atmosfer Mars, perubahan suhu siang-malam dan radiasi matahari.

Boland percaya bahwa kubah bio yang dapat ditinggali yang menyediakan oksigen yang di pasok dari bakteri dan ganggang bisa dibuat di permukaan Mars dalam waktu dekat. Dengan menggunakan tanah Mars, para ilmuwan menguji kelayakan itu menggunakan organisme perintis pembuat ekosistem untuk menghasilkan oksigen. Organisme ini juga bisa menghilangkan nitrogen dari tanah Mars.

NASA Curiosity rover baru-baru menemukan bukti nitrogen dan molekul organik yang mengandung karbon - meterial bagi kehidupan - di permukaan Mars. Mars kuno juga di duga memiliki saluran air dan lautan luas yang berada belahan bumi utaranya. NASA mengatakan tujuannya untuk mendarat astronot di Mars pada tahun 2030-an sangat penting untuk memperoleh bukti kehidupan.


Share:

Info Pendidikan

Lihat lebih banyak lagi !!! »

Guru

Lihat lebih banyak lagi !!! »
X
FORMULIR KONTAK

X
small rss nasrul Al Quran Digital
Dengarkan bacaannya !!!


Klik Play/Pause jika ingin memainkan atau memberhentikan audio
Widget by Nasrul Alimuddin
Klik di sini untuk mendengarkan bacaan lainnya !!!
Recent Comments Widget

Disqus Comment

Dokumentasi

 
Contact Kembali ke atas