Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Semua Guru Wajib Jadi Anggota PGRI

Copas Wacana Blog PGRI RI Gowa

Bupati Gowa H Ichsan Yasin Limpo menegaskan agar semua guru PNS wajib masuk dan menjadi anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) khususnya PGRI Kabupaten Gowa. Penegasan itu dilontarkan Ichsan saat membuka konferensi kabupaten (Konkab) PGRI Gowa yang diikuti sedikitnya 220 orang peserta dari perwakilan PGRI cabang maupun ranting se Gowa di Baruga Karaeng Galesong Pemkab Gowa, Sabtu (11/10) pagi.

Pada Konkab yang turut dihadiri Ketua DPRD Gowa H Ansar Zaenal Bate, Wabup Gowa H Abbas Alauddin, pelaksana tugas Ketua PGRI Sulsel HM Natsir Mas'ud serta para anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Gowa, bupati memberikan dukungan kepada PGRI agar terus berkarya sebagai organisasi profesi yang mampu mencetak SDM guru lebih berkualitas.

Bupati Gowa yang akan mengakhiri masa tugasnya pada Agustus 2015 ini pun berharap PGRI selalu eksis sebagai wadah pembinaan dan pengembangan SDM guru.

''Konkab ini bukan sasarannya pada pemilihan ketua tapi sasarannya adalah pengembangan. Saya juga berharap nantinya kepada Bupati Gowa yang baru kelak agar tidak memasang pondasi baru pada program-program pendidikan yang telah ada saat ini. Jika bupati yang baru nanti hanya akan membuat pondasi baru maka itu sebuah kemunduran bagi Gowa. Karena itu PGRI bersama pemerintah harus selalu bersinergi membangun kontruksi pendidikan ini agar lebih kokoh lagi. Jadi pondasi yang sudah ada ini harus disempurnakan,'' ucap Ichsan.

Ichsan pun mengaku beruntung menjadi Bupati pada periode 2005 lalu dengan mengusung program pendidikan, dimana saat itu alokasi anggaran pendidikan termasuk tertinggi yakni 20,26 persen di luar belanja gaji pegawai dalam APBD dan program ini ternyata didukung oleh seluruh komponen pendidikan di daerah ini.

''Dari seluruh perjalanan program yang saya buat di sektor pendidikan ini maka saya menegaskan agar seluruh guru wajib jadi anggota. Jika semuanya sudah masuk maka tidak ada lagi iuran porseni, kecuali iuran sebagai anggota PGRI saja,'' tandasnya. Sementara itu pelaksana Ketua PGRI Sulsel HM Natsir Mas'ud yang juga adalah guru dan kepala sekolah Ichsan semasa di SD Jongaya dulu memberikan apresiasi yang tinggi kepada PGRI Gowa. Menurutnya, PGRI Gowa mendapatkan perlakuan istimewa dari pemerintah kabupaten terbukti dengan pelaksanaan Konkab PGRI digelar dalam perkantoran Pemkab Gowa. Padahal selama ini konferensi PGRI di manapun di Sulsel selalu digelar di luar fasilitas pemerintah.

Sebelumnya, H Sappe Mangiriang selaku ketua panitia pelaksana Konkab PGRI Gowa menjelaskan Konkab yang digelar dua hari mulai Sabtu hingga Minggu (12/10) diikuti seluruh cabang dan ranting di Gowa. 18 cabang dan 175 ranting mengutus masing-masing lima orang pengurus yang memiliki hak suara untuk pemilihan ketua baru PGRI Gowa.

Dari Konkab ini diperoleh data bahwa sebanyak 90 nama pengurus (baik pengurus kabupaten, cabang maupun ranting) yang mendaftarkan diri sebagai calon kandidat ketua, namun kemudian mengerucut menjadi 16 nama dan akhirnya menjadi tiga nama. Tiga nama calon kandidat yang dinilai memiliki peluang besar menjadi ketua yakni H Abbas Alauddin (Wabup Gowa sekaligus Dewan Pembina PGRI Gowa), H Sappe Mangiriang (Sekdis Dikorda sekaligus pengurus PGRI Gowa) serta H Hasbi Lambe (Kepala UPTD Dinas Dikorda Somba Opu yang juga pengurus PGRI Gowa). Terpisah ketua lama PGRI Gowa, H Sabir Mangassengi berharap pemilihan calon ketua baru ini tidak semata-mata melihat dari kesenioran sosok figur calon tapi lebih dilihat dari kemampuan figur tersebut mengembangkan PGRI menjadi organisasi profesi pembinaan dan pengayom para guru.

Sementara itu dari hasil pemilihan calon ketua yang digelar mulai pukul 11.00 Wita hingga sore, Minggu (12/10), pengurus terpilih masa bakti 2014-2019 yakni ketua  H Abbas Alauddin, wakil ketua masing-masing H Sappe Mangiriang dan H Hasbi Lambe. Sedang Imanuddin Jaya sebagai sekretaris. (sar) GOWA, BKM --karacca-bali 

Baca Sumber : http://pgri-rigowa.blogspot.com/

Sekarang Semua Guru waktunya menjadi anggota PGRI, silahkan kunjungi link berikut untuk melakukan pendaftaran Anggota PGRI, dan serahkan Nomor Pokok Anggotanya ke Pak Asman setelah melakukan Registrasi PGRI untuk dibuatkan Kartu Keanggotaannya >> Segera Daftar Keanggotaan PGRI Kab. Gowa di Sini <<


Share:

Astronom Menemukan Gugus Bola Gelap Yang Misterius

Galaksi elips raksasa Centaurus A (NGC 5128) dan lokasi gugus bola yang aneh.

Dengan bantuan ESO Very Large Telescope, para ilmuwan telah menemukan kelas baru gugus bola "gelap" di sekitar galaksi raksasa Centaurus A. Temuan yang mengungkapkan sedikit tentang beberapa sistem bintang tertua di alam semesta.

"Gugus bola dan bintang penyusunnya adalah kunci untuk memahami pembentukan dan evolusi galaksi," kata Matt Taylor, salah seorang peneliti, dalam rilis berita. "Selama beberapa dekade, astronom berpikir bahwa bintang yang berada di globular cluster memiliki usia dan komposisi kimia yang sama, tapi kita sekarang tahu bahwa mereka masih misterius dan lebih rumit."

Dalam hal ini, para peneliti mengamati galaksi elips Centaurus A, yang merupakan galaksi raksasa terdekat dengan Bima Sakti. Galaksi ini diduga memiliki gugus bola sebanyak 2.000, banyak yang lebih terang dan lebih masif dibanding 150 gugus bola yang mengorbit Bima Sakti.

Para ilmuwan mengamati 125 gugus bintang globular sekitar Centaurus A dan kemudian melakukan studi rinci tentang mereka. Mereka menyimpulkan massa dari gugus tersebut dan membandingkan hasilnya dengan seberapa terang masing-masing cluster tersebut bersinar.

Yang mengejutkan, mereka menemukan bahwa beberapa gugus bola melakukan sesuatu yang aneh; mereka banyak kali lebih masif dibanding kecerahannya. Lebih aneh lagi, semakin masif cluster ini semakin gelap mereka. Ada sesuatu dalam kelompok ini yang gelap, tersembunyi dan besar. Tapi apa?

Ada kemungkinan bahwa cluster gelap ini mengandung lubang hitam atau sisa-sisa bintang gelap lainnya di inti mereka. Ada juga kemungkinan lain, cluster ini mungkin telah mempertahankan gumpalan materi gelap yang signifikan dalam inti mereka.

Objek-objek ini tetap menjadi misteri. Tim ini juga terlibat dalam survei yang lebih luas untuk mencari gugus bola di galaksi lain dan ada beberapa petunjuk menarik bahwa cluster gelap tersebut juga dapat ditemukan di tempat lain.

Matt Taylor menyimpulkan situasi: "Kami telah tersandung pada gugus bola kelas baru dan misterius. Hal ini menunjukkan bahwa kita masih harus banyak belajar tentang semua aspek pembentukan gugus bola ."

Sumber: Astrophysical Journal.

Share:

Inilah Sejarah Yang Paling Susah Diungkap Asal Muasalnya oleh Para Ahli Sejarah

Besok anda punya janji dengan seorang kawan di sebuah tempat, besok itu hari apa? Jika hari ini kita berada di hari senin, maka besok yang dimaksud adalah hari selasa. Hari ini bisa saja hari jum'at, tergantung kesepakatan, namun untuk memulai kesepakatan itu berawal dari mana? Dan apa pula yang membuat manusia sama-sama sepakat di seluruh dunia dengan membagi hari menjadi 7 hari???

Misalnya pada bangsa yahudi menjadikan hari ketujuh yakni hari ’’sabbath’’ sebagai hari khusus untuk hari libur, begitu juga dengan kaum Nasrani menjadikan hari Minggu untuk ibadah mereka, lalu umat Muslim juga menjadikan hari Jum'at sebagai hari ibadah untuk melakukan ibadah sholat Jum'at.

Di jaman bangsa ’’Babylonia’’ juga telah mengenal hari dengan jumlah tujuh bagian, bangsa Romawi dan Yunani juga tak ketinggalan persoalan waktu dan hari, begitupun suku-suku bangsa lainnya yang sudah mengenal peradaban waktu.

Lalu yang membedakan hanyalah nama dan sebutan saja sesuai dengan bahasa masing-masing daerah dan suku bangsanya, dan jumlah harinya tetap ada kesamaan yakni dibagi menjadi 7 hari. Dan ini pastinya menimbulkan pertanyaan kapan asal muasalnya terbaginya nama-nama hari itu dan kapan dimulainya? para sejarawan hingga kini belum dapat memastikannya dan hanya perkiraan semata. Misalnya orang-orang Romawi berdasarkan matahari, bulan dan planet, membagi harinya menjadi 7 hari dan hari Minggu dipakai sebagai hari libur sejak kaisar ‘’Konstantin’’ menyatakan diri menjadi pemeluk Nasrani sekitar tahun 326 M, pada abad ke IV. 

Begitupun asal muasal nama-nama hari hanyalah perkiraan, misalnya Senin [Sunday] diambil dari asal kata ‘’Sun’’ artinya matahari, kalau Minggu [Monday] asal kata dari ‘’Moon’’ yang artinya bulan, kemudian Selasa [Tuesday]  diambil dari kata ’’Tiws day’’ [tyr artinya dewa perang] lalu hari Rabu [Wednesday] asal katanya ’’Wodens day’’] diambil dari nama dewa ’’Odin’’ [pemimpin dewa Norse], selanjutnya hari Kamis [Thursday] diambil dari kata ’’Thunders day’’ [dewa Thor] lalu Jumat [Friday] diambil dari asal kata ’’Frige days’’ [nama dewa’’Frigg’’], dan Sabtu [Saturday] asal katanya dari nama Dewa ''Saturn'' [dewanya bangsa Romawi].

Inilah sejarah yang paling susah diungkap kebenarannya, berawal dari mana, dan kesepakatan memulai hari dari mana dan kenapa hari-hari itu dibagi menjadi 7 hari? Ada apa dengan angka 7? Kenapa semua bagian belahan bumi sepakat dengan pembagian hari ini menjadi 7 hari? Para ahli sejarah pun belum dapat memastikannya secara valid kapan timbulnya pembagian hari-hari tersebut, wallahua'lam, hanya Allah SWT yang tahu dari segala rahasia ini, dan Para Nabi dan Rasul juga mengetahui hari melalui perintah ibadah yang diamanatkan Allah kepada mereka.
Share:

Yang Menyebabkan Kita Tidak Merasakan Bumi Sedang Berputar






Kira-kira kenapa sampai kita tidak bisa merasakan bahwa bumi ini sedang berputar? Berikut jawabannya....

Kecepatan Bumi berotasi dan mengorbit tetap sama sehingga kita tidak merasa akselerasi atau deselerasi. Anda hanya bisa merasakan gerak jika kecepatan berubah.

Bumi bergerak sangat cepat. Bumi berputar (rotasi) dengan kecepatan sekitar 1.000 mil (1.600 kilometer) per jam dan mengorbit mengelilingi Matahari pada kecepatan sekitar 67.000 mil (107.000 kilometer) per jam. Kita tidak merasakan gerakan ini karena kecepatan tersebut bersifat konstan.

Misalnya, jika Anda berada di sebuah mobil yang bergerak dengan kecepatan konstan pada permukaan yang halus, Anda tidak akan merasa ada gerakan. Namun, ketika mobil berakselerasi atau ketika rem diinjak, Anda pasti bergerak.

 
Share:

Prakiraan Cuaca Di Exoplanets Oleh Para Astronom


Ilustrasi sebuah exoplanet dan perubahan cuaca siang-malam, di pagi hari terlihat masih berawan dan sore terlihat panas. Siklus ini terjadi pada sisi planet yang berbeda yang diterangi oleh bintangnya.

Sangat berbahagia kita, jika dapat mengetahui banyak ciptaan Tuhan yang begitu mengagumkan, salah satunya adalah planet-planet ciptaan-Nya. Bisa mengenali keadaan cuaca dari planet-planet luar yang bisa kita banding-bandingkan dengan planet bumi kita ini yang rasanya memang jauh dari kehidupan adalah sebuah kesyukuran juga sehingga Allah menjadikan bumi kita adalah satu-satunya yang bisa dihuni oleh manusia.

Para astronom kini memiliki ramalan cuaca untuk sebuah planet yang jauh melampaui tata surya kita. Melalui pengamatan sensitif dari teleskop ruang angkasa Kepler, para ilmuwan telah menemukan siklus cuaca harian di enam exoplanet.

Para ilmuwan menggunakan data yang dikumpulkan oleh teleskop luar angkasa NASA Kepler, diluncurkan ke orbit pada tahun 2009 dan dikirim pada misi untuk menemukan planet mirip Bumi di luar tata surya. Ilmuwan menggunakan teleskop ini untuk mencari bukti perubahan cuaca di exoplanet yang dikenal.

Jika melihat cuaca di exoplanet ini dan dibandingkan dengan Bumi, badai terdahsyat di Bumi hanya akan terlihat seperti angin sepoi-sepoi.

Sebagian besar exoplanets yang diamati sangat besar dan sangat panas - di antaranya memiliki suhu di atas 2.900 derajat Fahrenheit (yang berarti planet-planet tersebut menandakan tidak mendukung terjadinya kehidupan), dan sangat baik juga untuk mempelajari keadaan dari perubahan atmosfer planet-planet tersebut yang letaknya berdekatan dengan bintang induknya, menurut studi baru dari para peneliti di University of Toronto, York University di Toronto dan Queen’s University Belfast di Irlandia Utara.

"Kami menentukan cuaca di dunia alien ... dengan mengukur perubahan saat planet mengorbit bintang induknya dan mengidentifikasi siklus siang-malam," Lisa Esteves, penulis utama studi tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Teknik pengukuran sistem cuaca planet alien ini dapat digunakan untuk mempelajari atmosfer planet yang lebih kecil, seperti Bumi di masa depan, yang bisa membantu para astronom dalam menemukan kehidupan di luar bumi.

Para peneliti mengamati exoplanet dalam studi mereka yang semuanya terletak di dekat bintang induknya, dan mereka memutar berlawanan arah jarum jam. Rotasi mereka menyebabkan angin atmosfer untuk bergerak ke arah timur, yang menghasilkan awan sepanjang malam tapi terlihat jernih saat siang hari.

Para astronom telah menemukan sekitar 1.832 exoplanet yang sudah dikonfirmasi pada tanggal 30 April. Para ilmuwan percaya jika ada kehidupan lain di alam semesta, mereka akan ditemukan pada exoplanet yang memiliki atmosfer mirip dengan bumi, dengan uap air, karbon dioksida dan, yang paling penting, oksigen.
Share:

Ilmuwan Berencana Kirim Bakteri Di Mars Untuk Membuat Oksigen


NASA sedang menciptakan ekosistem yang mampu mendukung kehidupan untuk misi manusia di masa mendatang. Misi manusia di masa mendatang ke Planet Merah mungkin tidak perlu membawa tabung oksigen berat di belakangnya. Para ilmuwan berupaya untuk menghasilkan gas kehidupan di Mars itu sendiri.

"Ini adalah cara yang mungkin untuk mendukung misi manusia ke Mars, memproduksi oksigen tanpa harus mengirim tabung gas berat," kata Eugene Boland, kepala ilmuwan di Techshot. Sebagai bagian dari tujuan ini, didanai perusahaan Techshot Inc, para ilmuwan meneliti solusi yang akan menghasilkan oksigen di Mars yang tidak akan bergantung pada bumi bagi koloni Mars masa depan. "Mari kita kirim mikroba dan membiarkan mereka melakukannya untuk kita," tambahnya. Eksperimen Techshot ini dilakukan di "ruang Mars" yang mensimulasikan tekanan atmosfer Mars, perubahan suhu siang-malam dan radiasi matahari.

Boland percaya bahwa kubah bio yang dapat ditinggali yang menyediakan oksigen yang di pasok dari bakteri dan ganggang bisa dibuat di permukaan Mars dalam waktu dekat. Dengan menggunakan tanah Mars, para ilmuwan menguji kelayakan itu menggunakan organisme perintis pembuat ekosistem untuk menghasilkan oksigen. Organisme ini juga bisa menghilangkan nitrogen dari tanah Mars.

NASA Curiosity rover baru-baru menemukan bukti nitrogen dan molekul organik yang mengandung karbon - meterial bagi kehidupan - di permukaan Mars. Mars kuno juga di duga memiliki saluran air dan lautan luas yang berada belahan bumi utaranya. NASA mengatakan tujuannya untuk mendarat astronot di Mars pada tahun 2030-an sangat penting untuk memperoleh bukti kehidupan.


Share:

Info Pendidikan

Lihat lebih banyak lagi !!! »

Guru

Lihat lebih banyak lagi !!! »
X
FORMULIR KONTAK

X
small rss nasrul Al Quran Digital
Dengarkan bacaannya !!!


Klik Play/Pause jika ingin memainkan atau memberhentikan audio
Widget by Nasrul Alimuddin
Klik di sini untuk mendengarkan bacaan lainnya !!!
Recent Comments Widget

Disqus Comment

Dokumentasi

 
Contact Kembali ke atas